Instruktur dari PRJ yang cantik dan sekseh waktu membahas tentang maximizing yourself antara lain menyebut tentang kompetensi, yang merupakan gabungan dari ability, skill, dan knowledge. *yang ndak tau artinya bisa nanya mbah gugel buat menerjemahkan* 
Beliau bilang untuk bisa sukses kompetensi ini harus ditingkatkan semaksimal mungkin sampe kita bisa menjadi The Great One, jangan mau jadi orang yang biasa-biasa saja. *masuk akal*
Yang jadi perhatian saya waktu sesi itu ada salah seorang peserta bertanya, “apabila ada dua pilihan, yang satu skill dan knowledge-nya tinggi, sedangkan yang satunya lagi rendah hati, baik, attitude-nya bagus, Ibu pilih yang mana?”
“Untuk bisa berkarir dengan sukses? Tentu saya pilih yang pertama” Jawab instruktur dengan tegas.
Kebetulan yang pertama kali disinggung adalah skill, knowledge, dan attitude. Menurut instruktur yang menyuruh senyum 2 cm ke kiri dan 2 cm ke kanan ini berdasarkan riset skill dan knowledge hanya berpengaruh 10%-20% pada kesuksesan seseorang, 80%-90% lainnya ditentukan oleh attitude.
Nah, opo ndak bingung saya sebagai peserta, 2 instruktur dari 2 lembaga yang sama-sama ngetop, memberi pelajaran yang bertolak belakang.
Akhirnya saya simpulkan, karena menurut ibu yang cantik dan sekseh dari PRJ attitude itu kalah penting dari kompetensi dan menurut trainer dari ESQ Ary Ginanjar skill dan knowledge kalah penting dari attitude, artinya attitude dan kompetensi itu sama-sama ndak penting untuk keberhasilan karir seseorang.
Menurut sampeyan, manakah yang lebih penting?
0 komentar:
Posting Komentar